PEMBAHASAN
A.
Pemilihan
dan Penggunaan Media Pembelajaran Bahasa Arab
1.
Pemilihan
Media Pembelajaran
Berdasarkan
ketersediaannya media dapat dikelompokkan menjadi Media Jadi (Media By
Utilization) dan Media Rancangan (Media By Design) alasan utama seseorang menggunakan
media adalah media dapat berbuat lebih dari biasa yang dilakukan. Pemilihan
media dilakukan agar penggunaan media dapat mencapai tujuan pembelajaran, maka
haruslah dipilih media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Haruslah diketahui
bahwa media merupakan komponen dari keseluruhan sistem pembelajaran. Minimal
ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran, yaitu:
a.
Alasan
meililih media, hal ini perlu karena adanya berbagai macam media, ada media
yang hanya cocok digunakan untuk menyampaikan informasi tertentu, ada perbedaan
karakteristik setiap media, ada perbedaan pemakai, dan perbedaan situasi dan
kondisi.
b.
Waktu
yang tepat memilih media, dilakukan setelah mengetahui tujuan instruksional,
sebelum melaksanakan program pengajaran, atau dengan kata lain pada waktu
merencanakan program pengajaran.
c.
Pemilihan
media, dilakukan oleh guru, penyusun desain instruksional seorang profesional
dalam kemediaan
d.
Cara
memilih media, media yang dipilih harus paling baik. Baik dan buruknya media
diukur sampai sejauh mana media itu dapat menyalurkan informasi, dan sejauh
mana media tersebut dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional.[1]
Ada beberapa
kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu:
a.
Kesesuaian
dengan Tujuan (intructional goals). Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang
ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media
apa saja yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.
b.
Kesesuaian
dengan Materi Pembelajaran (intructional content)Yaitu bahan atau kajian apa
yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya dari
bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana keadaan yang harus dicapai,
dengan demikian kita bisa mempertimbangankan media apa yang sesuai dengan
menyampaikan bahan tersebut.
c.
Kesesuaian
dengan Karakteristik Pembelajaran atau Siswa. Dalam hal ini media haruslah
familiar dengan karakteristik siswa atau guru. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan
ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik
secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan
lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
d.
Kesesuaian
dengan Teori. Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan
teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatau media
yang dianggap paling bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari
penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus
merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya
untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.
e.
Kesesuaian
dengan Gaya Belajar Siswa. Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis
siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
f.
Kesesuaian
dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu yang Tersedia. Bagaimanapun
bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas waktu yang tersedia
maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau penggunaanya dalam hal
ini guru, jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut
dengan baik maka akan sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya.[2]
Mengingat
begitu banyaknya media yang bisa kita pilih (pakai) sesuai dengan kriteria
tersebut diatas, namun pada dasarnya kita bisa memilih media berdasarkan tiga
kriteria:
a.
Kelaikan
praktis, hal ini berhubungan dengan keakraban pengajar dengan media,
ketersediaan media setempat, ketersediaan waktu untuk mempersiapkan,
ketersediaan sarana dan fasilitas pendukung.
b.
Kelaikan
Teknis, hal ini berkaitan dengan terpenuhinya persyaratan bahwa media yang
dipilih mampu untuk merangsang dan mendukung proses belajar peserta didik.
Dalam hal ini terdapat dua macam mutu yang perlu deipertimbangkan. Pertama
kualitas pesan , yang meliputi relevansi dengan tujuan belajar , kejelasan
dengan struktur pengajaran, kemudahan untuk dipahami, sistematika yang logis.
Kedua kualitas visual, hal ini megikuti prinsip-prinsip visualisasi seperti
keindahan (menarik membangkitkan motivasi), kesederhanaan (sederhana jelas
terbaca), penonjolan (penekanan pada hal yang penting), keutuhan (kesatuan
konseptual) keseimbangan (seimbang dan harmonis).[3]
2.
Penggunaan
Media Pembelajaran
Penggunaan
media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan
oleh Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas
pengunaan alat bantu atau media dalam proses belajar mengajar di kelas,
terutama dalam hal pengingkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang
dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu
belajar siswa.
Dengan demikian
penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang
tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang
dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk
bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus
ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan
terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala
sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien.
Sasaran dari
penggunaan media adalah agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan
mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan
variasi yang lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka
dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan kepada
mereka.[4]
Adapun yang
penggunaan media pembelajaran sebagai berikut:
a.
Media
berbasis media
•Merumuskan masalah yang relevan.
•Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan terkait unutuk
memecahkan masalah.
•Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagamana pengetahuan itu dapat diterapkan
untuk pemecahan masalah.
•Tuntun eksplorasi siswa.
•Nilailah pengetahuan siswa dengan memberiakan masalah baru untuk
dipecahkan.
b.
Media
Berbasis Cetakan
Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalh
buku teks, buku penuntun,jurnal,majalah, dan lembaran lepas.
Bebrapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media
berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. Warna yang digunakan sebagai alat
penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting.
c.
Media
Berbasis Visual
•usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan garis,karton,bagan,dan
diagram.
•visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran
•gunakan frafis untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi
sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa
mengorganisasikan informasi.
•ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya
ingat.
B.
Media
Pembelajaran dan Ruang Lingkupnya
Kata media
berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti “tengah”,”perantara”,atau
“pengantar”. Atau dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim pesan kepada penerima pesan.[5]Sedangkan
dalam kamus bahasa Indonesia media berarti alat, sarana, penghubung informasi.[6]
Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan: “Media sebagai
teknis yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru
dan murid dalam pembelajaran”.[7]
Sedangkan
pembelajaran dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses, cara menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar.[8]Kunandar
mendefinisikan: “Pembelajaran sebagai proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya sehingga terjadinya perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik”.[9]
Dari pengertian media dan pembelajaran diatas, diperoleh suatu gambaran
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran
perasaan, perhatian, dan minat sebagai upaya menciptakan kondisi belajar yang
efektif dan efisien agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.
Adapun ruang
lingkupnya terdiri dari:
a.
Segala
alat,
b.
Bahan,
c.
Peraga
d.
Sarana
dan prasarana yang digunakan dalam proses pembeajaran.
C.
Media
Grafis dan Ruang Lingkupnya
Media gafis
atau dikenal juga dengan media visual adalah suatu media yang tidak bergerak
dan hanya terdiri dari dua dimensi. Media dua dimensi adalah media yang
memiliki ukuran panjang dan lebar. Grafis sebagai media pengajaran dapat
mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui
perpaduan antara ungkapan atau grafik. Kata-kata dan angka-angka dipergunakan
sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram, poster, kartun dan
komik. Sedangkan sketsa, lambing bahkan foto digunakan untuk mengartikan fakta,
pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya sebagai penyajian grafis. Contoh
media dua dimensi media grafis, yaitu:
a.
BaganYaitu
kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk
memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atas gagasan.
Fungsi bagan adalah untuk menunjukkan hubungan, perbandingan, jumlah relative,
perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.
b.
DiagramYaitu
suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan
timbal-balik terutama dengan garis-garis.
c.
GrafikYaitu
penyajian data berangka. Grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dengan
sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik. Tujuan dalam grafik adalah
memperlihatkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana.
Beberapa macam grafik diantaranya yaitu grafik garis, batang, lingkaran, atau
piring dan grafik.
d.
PosterYaitu
kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan makna dan pesan dengan maksud
untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan
yang berarti dalam ingatannya. Poster berguna untuk motivasi, peringatan dan
pengalaman yang kreatif.
e.
KartunYaitu
penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan, atau
situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
f.
KomikYaitu
suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita
dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberi
hiburan kepada para pembaca.[10]
Atau ada juga
yang mengatan sebagai berikut: Media grafis termasuk media visual, sebagaimana
halnya media yang lain media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber
kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.pesan yang
akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Banyak
jenis media grafis diantaranya:
a.
Gambar
atau Foto. Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling
umum dipakai. Gambar/foto merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat
dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana.
b.
Sketsa.
Adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar
menggambar, maka setiap guru yang baik dapatlah menuangkan ide-idenya kedalam
bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu
dipersoalkan sebab madia ini dibuat langsung oleh guru.
c.
Diagram.
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol,
diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar.
Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses
yang ada. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram
menyaderhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
d.
Bagan/Char.
Sepeti halnya media grafis yang lain, bagan atau carta termasuk media visual.
Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit
bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga
mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi. Pesan
yang akan disampaikan biasanya burupa ringkasan visual suatu proses,
perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
e.
Grafik
(Graphs). Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang
menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali
simbol-simbol verbal digunakan pada grafik. Fungsi grafik adalah untuk
menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau
perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara
singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan
prisip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif.[11]
D.
Media
Audio dan Ruang lingkupnya
Media audio
merupakan media pertama yang ada yang berkaitan dengan indera pendengaran.
Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang lambang auditif, baik verbal
(ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Media audio dapat menarik
dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi dengan lebih banyak.
Adapun media
dengar atau sam’iyah antara lain sebagai berikut:
a.
Radio.
Media ini berupa program siaran radio yang disalurkan dari pemancar, kemudian
diterima oleh alat penerima radio untuk didengar oleh penerima informasi. Radio
merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan
berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan
peristiwa-peristiwa penting. Bentuk siaran radio dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu: a) program dalam bentuk pidato, b) program dalam bentuk dialog
atau tanya jawab, c) program dalam bentuk drama atau sandiwara. Media ini dapat
digunakan untuk mengajarkan ketrampilan menyimak.
b.
Tape
recorder. Tape recorder merupakan perangkat keras yang membutuhkan perangkat
lunak yang berupa program dalam pita rekaman, alat ini
c.
laboratorium
bahasa. Laboratorium bahasa adalah media untuk melatih siswa menndengarkan dan
berbicara dalam bahasa asing, misalnya bahasa arab dan inggris dengan jalan
menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium
bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuistik dan kotak suara yang
telah tersedia. Siswa mendengarkan suara guru atau suara radio cassette melalui
headphone.[12]
DAFTAR PUSTAKA
AhmadIzzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung:
Humaniora, 2009
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran. (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2011),Hal 72-74
AzharArsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo
persada,1995), hal 3
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Jakarta: Balai Pustaka,1999), hal. 15
SalimPeter dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.
(Jakarta: Modern English Press,1991), hal. 954
SyukurFatah, Teknologi Pendidikan. (Semarang: Rasail, 2002),
hal. 125
unandar, Guru Professional Implementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), hal. 287
http://rennyoktarina.blogspot.co.id/p/pengertian-media-pembelajaran_7212.html[1]
TUGAS RESUME
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Media Pembelajaran Bahasa Arab
Oleh :
RIYAN
HIDAYAT
NIM:
2213026
Dosen
Pembimbing :
FAJRIYANI
ARSYA.MA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
FAKULTAS
TARBITYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN
AJARAN
2015M/ 1436H
[1]
https://rizavaiz.wordpress.com/2012/12/13/media-pembelajaran-3/
[2]http://rennyoktarina.blogspot.co.id/p/pengertian-media-pembelajaran_7212.html
[3]Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2011),Hal 72-74
[4]http://makalahpelajaran.blogspot.co.id/2011/04/media-pengajaran-bahasa-arab.html
[5]Arsyad Azhar, Media Pembelajaran.
(Jakarta: PT Raja Grafindo persada,1995), hal 3
[6]Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa
Indonesia Kontemporer. (Jakarta: Modern English Press,1991), hal. 954
[7]Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan.
(Semarang: Rasail, 2002), hal. 125
[8]Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus
Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka,1999), hal. 15
[9]Kunandar, Guru Professional Implementasi
KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2007), hal. 287
[10]http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-tentang-media-pembelajaran.html
[11]Izzan Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa
Arab, Bandung: Humaniora, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar