Kamis, 24 Desember 2015

bahan ajar

A.    Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan ketrampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasa tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
•Pedoman bagi pengajar yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran.
•Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran.
•Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
B.     Prinsip Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Dalam pemilihan bahan ajar dibagi menjadi 5 macam :
1.      Pemilihan Bahan Ajar Cetak
Secara umum, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan ajar cetak yaitu kita harus memperhatikan informasi yang terkandung didalamnya, apakah sesuai dengan bahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik atau tidak dan jangan sampai bahan ajar yang kita pilih terkandung materi yang kurang sesuai dengan materi yang seharusnya menjadi menu peserta didik dalam mencapai kompetensinya.
1)      Pemilihan Handout
a.    Substansi materi yang disajikan harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.    Materi memberikan penjelasan secara lengkap.
c.    Padat pengetahuan
d.   Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.    Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
f.     Dapat diambil dari buku atau hasil download dari internet.
2)      Pemilihan Buku Teks Pelajaran
a.    Substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasi oleh peserta didik.
b.    Materi dalam buku lengkap, paling tidak mampu memberikan penjelasan secara lengkap.
c.    Padat pengetahuan dan jelas secara keilmuan.
d.   Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.    Kalimat yang disajikan singkat dan jelas
f.     Penampilan fisik bukunya menarik atau menimbulkan motivasi untuk membaca.
2.      Pemilihan Bahan Ajar Non Cetak (Model/ Maket)
Adapun beberapa pertimbangan dalam memilih model / maket sebagai bahan ajar antara lain: memiliki relevansi dengan materi yang akan diajarkan dan memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan bobotnya juga tidak terlalu berat, sehingga dapat dipindahkan oleh satu orang.
3.      Pemilihan Bahan Ajar Audio
a.    Substansi materi yang disajikan dalam radio/kaset harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.    Program radio yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.    Direkam terlebih dahulu, agar dapat didengar dengan jelas.
d.   Dilengkapi dengan keterangan tertulis.
e.    Beberapa radio siaran menyediakan program pendidikan.
4.      Pemilihan Bahan Ajar Audio Visual
a.    Substansi materi yang disajikan dalam video atau film harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.    Alur cerita yang ada merupakan sajian yang menarik dan diturunkan dari standar kompetensi/kompetensi dasar dalam kurikulum.
c.    Ditampilkan dalam satu cerita yang menarik, sehingga peserta didik tertarik untuk mempelajarinya.
d.   Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.    Durasinya tidak terlalu lama, paling lama 20 menit.
f.     Pilih video/film yang sesuai, misalnya tentang dokumentasi, situasi diskusi, atau suatu percobaan.
5.      Pemilihan Bahan Ajar Multimedia Interaktif
a.    Substansi materi yang disajikan dalam program interaktif harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.    Program interaktif yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.    Disajikan dalam bentuk disket atau CD.
d.   Dilengkapi dengan keterangan tertulis.
e.    Penyajiannya menarik.
C.     Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar
Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Adapun langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.   Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.  Setiap aspek standar kompetensi tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.
2.   Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaranSejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur
a.       Materi jenis fakta adalah materi  berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya.
b.      Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi.
c.       Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.
d.      Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.
Sedangkan materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian.
Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
3.   Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan  kompetensi dasar. Pilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan. Perhatikan pula jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai sehingga mempermudah siswa dalam mencapai standar kompetensi.
Berpijak dari aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memilih jenis materi yang sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut. Materi yang akan diajarkan  perlu diidentifikasi  apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada  satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian  yang berbeda-beda. Misalnya metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.
4.   Memilih sumber bahan ajar. Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb.
D.    Langkah Langkah Penyusunan Bahan Ajar
Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar. Prosedur itu meliputi:
1.   memahami  standar isi dan standar kompetensi lulusan, silabus, program semeter, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2.   mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap poin (1).
3.   melakuan pemetaan materi.
4.   menetapkan bentuk penyajian.
5.   menyusun struktur (kerangka) penyajian.
6.   membaca  buku sumber.
7.   mendraf (memburam) bahan ajar dan merevisi (menyunting) bahan ajar.
8.   mengujicobakan bahan ajar dan merevisi dan menulis akhir (finalisasi).
Jika di preteli akan ditemukan sebagai berikut:
Memahami  standar isi berarti memahmai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini telah dilakukan guru ketika menyusun silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Memahami standar kompetensi lulusan juga telah dilakukan ketika menyusun silabus. Walaupun demikian, ketika penyusunan bahan ajar dilakukan, dokumen-dokumen tersebut perlu perlu dihadirkan dan dibaca kembali. Hal itu akan membantu penyusun bahan ajar dalam mengaplikasikan prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Selain itu, penyusunan bahan ajar akan terpandu ke arah yang jelas, sehingga bahan ajar yang dihasilkan benar-benar berfungsi.
Mengidentifikasi jenis materi dilakukan agar penyusun bahan ajar mengenal tepat jenis-jenis materi yang akan disajikan. Hasil identifikasi itu kemudian dipetakan dan  diorganisasikan sesuai dengan pendekatan yang dipilih (prosedural atau hierarkis). Pemetaan materi dilakukan berdasarkan SK, KD, dan SKL. Tentu saja di dalamnya terdapat indikator pencapaian yang telah dirumuskan pada saat menyusun silabus. Jika ketika menyusun silabus telah terpeta dengan baik, pemetaan tidak diperlukan lagi. Penyusun bahan ajar tinggal mempedomani yang ada pada silbus. Akan tetapi jika belum terpetakan dengan baik, perlu pemetaan ulang setelah penyusunan silabus.
Langkah berikutnya yaitu menetapkan bentuk penyajian. Bentuk penyajian dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk tersebut adalah seperti buku teks, modul, diktat, lembar informasi, atau bahan ajar sederhana. Masing-masing bentuk penyajian ini dapat dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya dapat dilihat dari sisik kekompleksan struktur dan pekerjaannya. Bentuk buku teks tentu lebih kompleks dibandingkan dengan yang lain. Begitu pula halnya modul dengan yang lain. Yang paling kurang kompleksitasnya adalah bahan ajar sederhana. Sesuai dengan namanya ”sederhana”, tentu wujudnya juga sederhana.
Jika bentuk penyajian sudah ditetapkan, penyusun bahan ajar menyusun struktur atau kerangka penyajian. Kerangka-kerangka itu diisi dengan materi yang telah diatetapkan. Kegiatan ini sudah termasuk mendraf (membahasakan, membuat ilustrasi, gambar) bahan ajar. Draf itu kemudian direvisi. Hasil revisi diujicobakan, kemudian direvisi lagi, dan selanjutnya ditulis akhir (finalisasi). Selanjutnya, guru telah dapat menggunakan bahan ajar tersebut untuk membelajarkan siswanya.










TUGAS RESUME


Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab

Oleh :
RIYAN HIDAYAT
NIM: 2213.026
Dosen Pembimbing :
FAJRIYANI ARSYA.MA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
FAKULTAS TARBITYAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN AJARAN

2015M/ 1436H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar