Bahan ajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran
(teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya
berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan ketrampilan yang berisi
pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang
terkait dengan pokok bahasa tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
•Pedoman bagi pengajar yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran.
•Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran.
•Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
B.
Prinsip
Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Dalam pemilihan bahan ajar dibagi menjadi 5 macam :
1.
Pemilihan
Bahan Ajar Cetak
Secara umum,
ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan ajar cetak yaitu kita
harus memperhatikan informasi yang terkandung didalamnya, apakah sesuai dengan
bahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik atau
tidak dan jangan sampai bahan ajar yang kita pilih terkandung materi yang
kurang sesuai dengan materi yang seharusnya menjadi menu peserta didik dalam
mencapai kompetensinya.
1)
Pemilihan
Handout
a.
Substansi
materi yang disajikan harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
b.
Materi
memberikan penjelasan secara lengkap.
c.
Padat
pengetahuan
d.
Kebenaran
materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.
Kalimat
yang disajikan singkat dan jelas
f.
Dapat
diambil dari buku atau hasil download dari internet.
2)
Pemilihan
Buku Teks Pelajaran
a.
Substansi
materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus
dikuasi oleh peserta didik.
b.
Materi
dalam buku lengkap, paling tidak mampu memberikan penjelasan secara lengkap.
c.
Padat
pengetahuan dan jelas secara keilmuan.
d.
Kebenaran
materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.
Kalimat
yang disajikan singkat dan jelas
f.
Penampilan
fisik bukunya menarik atau menimbulkan motivasi untuk membaca.
2.
Pemilihan
Bahan Ajar Non Cetak (Model/ Maket)
Adapun beberapa
pertimbangan dalam memilih model / maket sebagai bahan ajar antara lain:
memiliki relevansi dengan materi yang akan diajarkan dan memiliki ukuran yang
tidak terlalu besar dan bobotnya juga tidak terlalu berat, sehingga dapat
dipindahkan oleh satu orang.
3.
Pemilihan
Bahan Ajar Audio
a.
Substansi
materi yang disajikan dalam radio/kaset harus memiliki relevansi dengan
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.
Program
radio yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.
Direkam
terlebih dahulu, agar dapat didengar dengan jelas.
d.
Dilengkapi
dengan keterangan tertulis.
e.
Beberapa
radio siaran menyediakan program pendidikan.
4.
Pemilihan
Bahan Ajar Audio Visual
a.
Substansi
materi yang disajikan dalam video atau film harus memiliki relevansi dengan
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.
Alur
cerita yang ada merupakan sajian yang menarik dan diturunkan dari standar
kompetensi/kompetensi dasar dalam kurikulum.
c.
Ditampilkan
dalam satu cerita yang menarik, sehingga peserta didik tertarik untuk
mempelajarinya.
d.
Kebenaran
materi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e.
Durasinya
tidak terlalu lama, paling lama 20 menit.
f.
Pilih
video/film yang sesuai, misalnya tentang dokumentasi, situasi diskusi, atau
suatu percobaan.
5.
Pemilihan
Bahan Ajar Multimedia Interaktif
a.
Substansi
materi yang disajikan dalam program interaktif harus memiliki relevansi dengan
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b.
Program
interaktif yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c.
Disajikan
dalam bentuk disket atau CD.
d.
Dilengkapi
dengan keterangan tertulis.
e.
Penyajiannya
menarik.
C.
Langkah-langkah
Pemilihan Bahan Ajar
Kriteria pokok
pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk
diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak
hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang
tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Adapun langkah-langkah
pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebelum
menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai
siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi
dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap aspek standar
kompetensi tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang
berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.
2.
Identifikasi
jenis-jenis materi pembelajaranSejalan dengan berbagai jenis aspek standar
kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara
terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan
prosedur
a.
Materi
jenis fakta adalah materi berupa
nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama
bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya.
b.
Materi
konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi.
c.
Materi
jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.
d.
Materi
jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya
langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara
pembuatan bel listrik.
Sedangkan materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian
respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian.
Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin,
dan rutin.
3.
Memilih
jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pilih jenis materi yang
sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan. Perhatikan pula jumlah
atau ruang lingkup yang cukup memadai sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
standar kompetensi.
Berpijak
dari aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memilih jenis materi yang sesuai
dengan aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
tersebut. Materi yang akan diajarkan
perlu diidentifikasi apakah
termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih
daripada satu jenis materi. Dengan
mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi
pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi
tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk
keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan
strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya metode mengajarkan
materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”,
“jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur
adalah “demonstrasi”.
4.
Memilih
sumber bahan ajar. Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah
menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita
temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran,
internet, media audiovisual, dsb.
D.
Langkah
Langkah Penyusunan Bahan Ajar
Ada beberapa
prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar. Prosedur itu meliputi:
1.
memahami standar isi dan standar kompetensi lulusan,
silabus, program semeter, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2.
mengidentifikasi
jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap poin (1).
3.
melakuan
pemetaan materi.
4.
menetapkan
bentuk penyajian.
5.
menyusun
struktur (kerangka) penyajian.
6.
membaca buku sumber.
7.
mendraf
(memburam) bahan ajar dan merevisi (menyunting) bahan ajar.
8.
mengujicobakan
bahan ajar dan merevisi dan menulis akhir (finalisasi).
Jika di preteli
akan ditemukan sebagai berikut:
Memahami standar isi berarti memahmai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini telah dilakukan guru ketika menyusun
silabus, program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Memahami
standar kompetensi lulusan juga telah dilakukan ketika menyusun silabus.
Walaupun demikian, ketika penyusunan bahan ajar dilakukan, dokumen-dokumen
tersebut perlu perlu dihadirkan dan dibaca kembali. Hal itu akan membantu penyusun
bahan ajar dalam mengaplikasikan prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
Selain itu, penyusunan bahan ajar akan terpandu ke arah yang jelas, sehingga
bahan ajar yang dihasilkan benar-benar berfungsi.
Mengidentifikasi
jenis materi dilakukan agar penyusun bahan ajar mengenal tepat jenis-jenis
materi yang akan disajikan. Hasil identifikasi itu kemudian dipetakan dan diorganisasikan sesuai dengan pendekatan yang
dipilih (prosedural atau hierarkis). Pemetaan materi dilakukan berdasarkan SK,
KD, dan SKL. Tentu saja di dalamnya terdapat indikator pencapaian yang telah
dirumuskan pada saat menyusun silabus. Jika ketika menyusun silabus telah
terpeta dengan baik, pemetaan tidak diperlukan lagi. Penyusun bahan ajar
tinggal mempedomani yang ada pada silbus. Akan tetapi jika belum terpetakan
dengan baik, perlu pemetaan ulang setelah penyusunan silabus.
Langkah
berikutnya yaitu menetapkan bentuk penyajian. Bentuk penyajian dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk tersebut adalah seperti buku teks,
modul, diktat, lembar informasi, atau bahan ajar sederhana. Masing-masing
bentuk penyajian ini dapat dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya dapat
dilihat dari sisik kekompleksan struktur dan pekerjaannya. Bentuk buku teks
tentu lebih kompleks dibandingkan dengan yang lain. Begitu pula halnya modul
dengan yang lain. Yang paling kurang kompleksitasnya adalah bahan ajar
sederhana. Sesuai dengan namanya ”sederhana”, tentu wujudnya juga sederhana.
Jika bentuk
penyajian sudah ditetapkan, penyusun bahan ajar menyusun struktur atau kerangka
penyajian. Kerangka-kerangka itu diisi dengan materi yang telah diatetapkan.
Kegiatan ini sudah termasuk mendraf (membahasakan, membuat ilustrasi, gambar)
bahan ajar. Draf itu kemudian direvisi. Hasil revisi diujicobakan, kemudian
direvisi lagi, dan selanjutnya ditulis akhir (finalisasi). Selanjutnya, guru
telah dapat menggunakan bahan ajar tersebut untuk membelajarkan siswanya.
TUGAS RESUME
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur dalam
Mata Kuliah
Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab
Oleh :
RIYAN
HIDAYAT
NIM:
2213.026
Dosen
Pembimbing :
FAJRIYANI
ARSYA.MA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
FAKULTAS
TARBITYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN
AJARAN
2015M/ 1436H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar