PEMBAHASAN
Permulaan
surat At-Takwir menjelaskan tentang beberapa kejadian di hari kiamat,
sebagaimana kebanyakan surat-surat (ayat) Makkiyah yang lain yang kebanayakan
memuat tentang ketauhidan ALLAH dan pembalasan untuk perbuatan baik dan buruk (syurga
dan neraka).
Bagian
akhir surat At-Takwir menceritakan tentang kerasulan Muhammad SAW terhadap
karibnya Abu Bakar, yang merupakan orang pertama yang memeluk Islam dari
golongan bangsa Quraisy. Ayat-ayat tersebut disampaikan kepada beliau oleh
Jibril melalui perantaraan mimpi yang menguatkan Abu Bakar untuk menerima
kebenaran tentang kerasulan beliau SAW dan terhadap setiap perkataannya. Hal
ini merupakan salah satu cara ALLAH dalam mempermudah Rasulullah pada masa awal
kerasulannya.[1]
“Sungguh
aku bersumpah dengan bintang-bintang,” (QS. 81 : 15)
Salah
satu cara penyampaian Jibril terhadap berita atau perkataan ALLAH adalah dengan
mengambil sumpah atas ciptaan-ciptaan-NYA. Pada ayat ini Jibril mengambil
sumpah terhadap bintang-bintang yang menunjukkan waktu turunnya ayat ini adalah
ketika malam hari.
“Yang
beredar dan terbenam,” (QS. 81 : 16)
“Demi
malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya.” (QS. 81 : 17)
“Dan
demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (QS. 81 : 18)
Dalam
kedua ayat di atas menjelaskan lebih terperinci kapan ayat ini diturunkan yaitu
ketika malam hampir berakhir dan fajar akan terbit yaitu sepertiga malam
terakhir. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa waktu-waktu terbaik untuk
mendekatkan diri pada ALLAH adalah di sepertiga malam terakhir, sebagaimana
pula mimpi yang didapat padawaktu itu adalah kebenaran dan jauh dari godaan
syaithan.[2]
Sebagaimana
yang telah ditugaskan untuk membahas kemu`jizatan Al-Quran dalam Q.S At-Takwir
15-16, jika kita lihat teknya dan artinya maka kita akan menemukan sebagai
berikut:
IxsùãNÅ¡ø%é&ħ¨Zèø:$$Î/ÇÊÎÈÍ#uqpgø:$#ħ¨Yä3ø9$#ÇÊÏÈ
15.
sungguh, aku bersumpah dengan bintang-bintang,
16.
yang beredar dan terbenam,
Jika kita me revew ke beberapa tafsir maka akan
ditemukan diantaranya: Syaikh As Sa’diy menerangkan, yakni
bintang-bintang yang terlambat jalan dengan bintang-bintang lainnya yang biasa
menuju arah timur, yaitu bintang-bintang (planet-planet) yang tujuh.
Bintang-bintang itu adalah matahari, bulan, Zahrah (venus), Musytariy
(Yupiter), Mirrikh (Mars), Zuhal (Saturnus) dan ‘Uthaarid (Merkurius). Tujuh
planet ini memiliki dua perjalanan; perjalanan ke arah barat bersama
bintang-bintang yang lain, dan perjalanan ke arah kebalikannya dari arah timur
yang hanya dilakukan oleh tujuh planet ini. Allah Subhaanahu wa Ta'aala
bersumpah dengan keadaannya yang terlambat dan keadaannya ketika berjalan dan
dengan keadaannya ketika menghilang dengan adanya siang hari. Bisa juga
maksudnya, Allah bersumpah dengan semua bintang yang berjalan dan lainnya.[3]
Tertulis dalam aslinya Falaa uqsimu, yang kalau diartikan secara
harfiyah saja ialah: “Maka tidaklah aku hendak bersumpah.” Padahal yang
dimaksud ialah bersumpah. Maka tidaklah ada ahli tafsir sejak zaman
sahabat-sahabat Rasulullah sampai di belakangnya yang mengartikan menurut yang
tertulis, melainkan menurut maksud yang tersembunyi, yaitu Allah bersumpah:
“Demi bintang-bintang yang timbul tenggelam.” (ujung ayat 15).
Bintang-bintang yang timbul tenggelam yang senantiasa kelihatan
itu, yang disebut bintang-bintang keluarga matahari (satelit) yang terbesar
ialah lima, yaitu: Zuhal, Musytari, Utharid, Marikh dan Zuhrah. “Yang segera
beredar.” (pangkal ayat 16). Yaitu beredar di sekeliling matahari menurut
ukuran putaran tertentu: “Yang terlindung.” (ujung ayat 16). Berlindung di
balik penglihatan karena dilindungi oleh cahaya matahari sudah mulai terbenam,
baru cahaya bintang-bintang itu kelihatan pula.
Setelah mengambil sumpah dengan bintang-bintang yang beredar di
sekeliling matahari menurut ilmu pengetahuan manusia dan di sekeliling bumi
menurut yang kelihatan oleh mata dan lekas dapat difahamkan untuk memberikan
pelajaran kejiwaan bagi insan, maka Allah pun meneruskan sumpahnya: “Dan malam
tatkala dia telah pergi.[4]
Jadi dari ayat 15 – 16 tersebut terkandung suatu makna dari kalimat
yang menjelaskan tentang fenomena fenomena yang terjadi di luar angkasa, yakni
:
1.
al-khunnasi
2.
al-jawaari
3.
al-kunnasi
Dilihat dari Kamus Ibnu Faris (w. 395 H) dan Kamus-kamus bahasa
Arab lainnya, yang mendifinisikan tiga kalimat ini agar mendekati kepada
pengertian yang dimaksud kalimat al-khunnasi al-jawari al-kunnasi pada kedua
ayat dari surah At-Takwir, sbb:
1.
Pertama: “Al-khunnas”, berasal dari kata kerja
“khanasa”, yang artinya menghilang dan tertutupi, dikatakan al-khanasu, hilang
dipersembunyiaanya, seperti dikatakan pula “khanastu 'anhu, wa akhnastu 'anhu
haqqahu”, saya tersembunyi dari dia, atau saya menyembunyikan dari dia.
Wal-khunnasi: Bintang hilang dipersembunyian, dikatakan demikian karena
menghilang disiang hari dan muncul pada malam hari. Dan “al khunnaasu”, bentuk
isim fail dalam bahasa Arab, adalah sifat setan karena dia kabur jika
disebutkan Nama Allah. Dengan demikian, al-khunnasu plural “khaanisu”, yaitu
sesuatu yang hilang dari pandangan mata.
2.
Kedua: “Al-jawari”, atau “al-jariyati” :
melintas (pada porosnya), yaitu plural “jariyatu”, dari asal kata “al-jariyu”,
melintas dengan kecepatan yang sangat tinggi.
3.
Ketiga: “Al-kunnasi”, (kanasa) bisa berarti dua
hal: pertama, menghapuskan sesuatu dimukanya, menyapunya atau menghilangkannya.
Kedua, berarti tersembunyi. Arti yang pertama menyapu rumah, yaitu
membersihkannya dari debu, sedangkan “al-maktasatu” berarti alat sapu dan
“al-kannaasatu”, yang disapu.[5]
Dengan demikian, ayat tersebut dapat diartikan sebagai:
Bintang-bintang yang menghilang dan tersembunyi ditempat peredarannya kerena
melintas dengan sangat cepat.
Seorang ilmuwan Barat menjelaskan hakikat black hole “It creates an
immense gravitational pull not unlike an invisible cosmic vacuum cleaner. As it
moves, it sucks in all matter in its way — not even light can escape. Black
hole menciptakan gravitasi ekstrim yang bekerja seperti vacuum cleaner alam
raya yang tidak terlihat. Ia bergerak dan menelan semua benda yang ditemuinya
bahkan cahaya pun disedotnya dan tidak bisa menghindar.”
Karakter black hole:
1.
Tidak terlihat (Invisible)
2.
Bekerja seperti sapu mesin yang menyedot
(Vacuum cleaner)
3.
Bergerak secara berkesinambungan (Moves)[6]
Tafsiran ayat tersebut jika dilihat sangat pas dan sesuai dengan
defenisi Black Hole yang disampaikan oleh ilmuan barat tersebut,
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar
sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang
sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku
terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di
dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik
yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi
tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah
“lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang
dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua
tidak dapat kembali (dan mungkin tak berujung). Sejak tahun 1790 seorang
ilmuwan Inggris John Michell dan ilmuwan Perancis, Pierre-Simon Laplace
memprediksi bahwa ada bintang tersembunyi di langit. Kemudian tahun 1910 teori
relativitas Einstein memperkirakan adanya benda di luar angkasa yang memiliki
pengaruh terhadap waktu dan tempat. Selanjutnya dikembangkan oleh astronom
Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori
relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen
William Hawking.
Tahun 1967 ilmuwan Amerika John Archibald Wheeler sudah mulai
membicarakan dan menamakan “lubang hitam” black hole sebagai hasil dari
hancurnya bintang-bintang. sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga
menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat
lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik/ tersedot ke
arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan
banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga
diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam
Para ilmuwan memastikan keberadaan black hole dengan menggunakan
teleskop Hubble terhadap pusat galaksi M87. Mereka menemukan konsentrasi gas
secara berkesinambungan di sekitar black hole. Konsentrasi gas bergerak sangat
cepat yakni 400 km/detik.
Di tahun 1994, melalui teleskop Hubble di pusat galaksi M87 yang
dikelilingi oleh gas yang jelas. Diperkirakan masa black hole ini 3 juta kali
lipat masa matahari. Kemudian bukti-bukti ilmiah semakin banyak ditemukan
tentang adanya black hole melalui sinar-X.
Blackhole atau lubang hitam seperti definisi ilmuwan NASA adalah
medan gravitasi sangat kuat. Akibatnya, benda-benda langit tersedot dengan
intensitas tinggi tanpa terkecuali. Saking kuatnya, cahaya pun tidak bisa
menghindar dari sedotan. Black hole terbentuk ketika sebuah bintang besar mulai
habis usianya akibat kehabisan energi dan bahan bakar. Meski tidak terlihat,
black hole memiliki magnet tingkat tinggi.
Semua bintang dengan masa 20 kali lipat dengan matahari
memungkinkan untuk hancur dan berakhir dan berubah menjadi black hole. Ini
karena bintang itu memiliki magnet dan masa yang besar. Namun jika masa bintang
kecil dan bahan bakarnya habis, maka magnetnya dan masanya tidak mencukupi
untuk menyedot benda-benda di sekitarnya dan tidak menjadi black hole. Bintang
ini hanya menjadi white dwarf atau bintang mati. Matahari misalnya, setelah 400
juta tahun akan hilang bahan bakar nuklirnya dan redup. Namun ia tidak menjadi
black hole karena masanya tidak mencukupi.[7]
Al-qurn juga ada menyebutkan “Apabila matahari digulung,” (At
Takwir: 1)
Jadi bukan hancur namun redup. Kuwwirat dalam kamus maknanya satu
bagian masuk tergulung ke bagian lainnya.[8]
Meledaknya bintang adalah fase pertama terbentuknya black hole.
Para ahli menemukan bahwa semua bintang akan meledak setelah kehabisan bahan
bakarnya dan berubah menjadi bintang lain, namun bentuk paling ekstrim adalah
black hole.
Karena gravitasi begitu kuat pada lubang hitam mencegah apa pun
lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Tak ada sesuatu,
termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan
cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini
diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia
tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa. Kekuatan grafitasi eksrtrim
ini menghasilkan panas tinggi sehingga menciptakan cahaya. Cahaya itu dengan
mudah dideteksi oleh astronom melalui alat mereka. Padahal kecepatan cahaya
adalah 300 ribu km/detik. Karenanya tidak bisa dilihat, ia disebut lubang
hitam. Ada black hole yang memiliki masa lebih dari 1000 juta kali masa
matahari. Ia menyedot benda, gas, benda langit di dekatnya secara
berkesinambungan.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua
materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika
melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari
lubang hitam akan tersedot. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat
ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menyedot apa saja disekitarnya,
lubang hitam tidak dapat menyedot material yang jaraknya sangat jauh dari
dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.[9]
Jadi dapat disimpulkan bahwa surat At-Takwir ayat 15 – 16 tersebut
berbicara tentang black hole yang dapat dipecahkan oleh ilmuan pada abad 20,
dan Al-quran 14 abad lebih dahulu telah berbicara tentang black hole itu
sendiri.
Play casino - No.1 for the Casino Guru
BalasHapusNo longer have the opportunity to go febcasino.com to the casinos or read the reviews https://sol.edu.kg/ of the slots you love. But they're not always 1xbet app the same. Sometimes filmfileeurope.com you have a new online https://jancasino.com/review/merit-casino/