Selasa, 15 Desember 2015

black hole dalam al-quran



PEMBAHASAN

Permulaan surat At-Takwir menjelaskan tentang beberapa kejadian di hari kiamat, sebagaimana kebanyakan surat-surat (ayat) Makkiyah yang lain yang kebanayakan memuat tentang ketauhidan ALLAH dan pembalasan untuk perbuatan baik dan buruk (syurga dan neraka).
Bagian akhir surat At-Takwir menceritakan tentang kerasulan Muhammad SAW terhadap karibnya Abu Bakar, yang merupakan orang pertama yang memeluk Islam dari golongan bangsa Quraisy. Ayat-ayat tersebut disampaikan kepada beliau oleh Jibril melalui perantaraan mimpi yang menguatkan Abu Bakar untuk menerima kebenaran tentang kerasulan beliau SAW dan terhadap setiap perkataannya. Hal ini merupakan salah satu cara ALLAH dalam mempermudah Rasulullah pada masa awal kerasulannya.[1]
“Sungguh aku bersumpah dengan bintang-bintang,” (QS. 81 : 15)
Salah satu cara penyampaian Jibril terhadap berita atau perkataan ALLAH adalah dengan mengambil sumpah atas ciptaan-ciptaan-NYA. Pada ayat ini Jibril mengambil sumpah terhadap bintang-bintang yang menunjukkan waktu turunnya ayat ini adalah ketika malam hari.
“Yang beredar dan terbenam,” (QS. 81 : 16)
“Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya.” (QS. 81 : 17)
“Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (QS. 81 : 18)
Dalam kedua ayat di atas menjelaskan lebih terperinci kapan ayat ini diturunkan yaitu ketika malam hampir berakhir dan fajar akan terbit yaitu sepertiga malam terakhir. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa waktu-waktu terbaik untuk mendekatkan diri pada ALLAH adalah di sepertiga malam terakhir, sebagaimana pula mimpi yang didapat padawaktu itu adalah kebenaran dan jauh dari godaan syaithan.[2]
Sebagaimana yang telah ditugaskan untuk membahas kemu`jizatan Al-Quran dalam Q.S At-Takwir 15-16, jika kita lihat teknya dan artinya maka kita akan menemukan sebagai berikut:
IxsùãNÅ¡ø%é&ħ¨Zèƒø:$$Î/ÇÊÎÈÍ#uqpgø:$#ħ¨Yä3ø9$#ÇÊÏÈ

15. sungguh, aku bersumpah dengan bintang-bintang,
16. yang beredar dan terbenam,
Jika kita me revew ke beberapa tafsir maka akan ditemukan diantaranya: Syaikh As Sa’diy menerangkan, yakni bintang-bintang yang terlambat jalan dengan bintang-bintang lainnya yang biasa menuju arah timur, yaitu bintang-bintang (planet-planet) yang tujuh. Bintang-bintang itu adalah matahari, bulan, Zahrah (venus), Musytariy (Yupiter), Mirrikh (Mars), Zuhal (Saturnus) dan ‘Uthaarid (Merkurius). Tujuh planet ini memiliki dua perjalanan; perjalanan ke arah barat bersama bintang-bintang yang lain, dan perjalanan ke arah kebalikannya dari arah timur yang hanya dilakukan oleh tujuh planet ini. Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan keadaannya yang terlambat dan keadaannya ketika berjalan dan dengan keadaannya ketika menghilang dengan adanya siang hari. Bisa juga maksudnya, Allah bersumpah dengan semua bintang yang berjalan dan lainnya.[3]
Tertulis dalam aslinya Falaa uqsimu, yang kalau diartikan secara harfiyah saja ialah: “Maka tidaklah aku hendak bersumpah.” Padahal yang dimaksud ialah bersumpah. Maka tidaklah ada ahli tafsir sejak zaman sahabat-sahabat Rasulullah sampai di belakangnya yang mengartikan menurut yang tertulis, melainkan menurut maksud yang tersembunyi, yaitu Allah bersumpah: “Demi bintang-bintang yang timbul tenggelam.” (ujung ayat 15).
Bintang-bintang yang timbul tenggelam yang senantiasa kelihatan itu, yang disebut bintang-bintang keluarga matahari (satelit) yang terbesar ialah lima, yaitu: Zuhal, Musytari, Utharid, Marikh dan Zuhrah. “Yang segera beredar.” (pangkal ayat 16). Yaitu beredar di sekeliling matahari menurut ukuran putaran tertentu: “Yang terlindung.” (ujung ayat 16). Berlindung di balik penglihatan karena dilindungi oleh cahaya matahari sudah mulai terbenam, baru cahaya bintang-bintang itu kelihatan pula.
Setelah mengambil sumpah dengan bintang-bintang yang beredar di sekeliling matahari menurut ilmu pengetahuan manusia dan di sekeliling bumi menurut yang kelihatan oleh mata dan lekas dapat difahamkan untuk memberikan pelajaran kejiwaan bagi insan, maka Allah pun meneruskan sumpahnya: “Dan malam tatkala dia telah pergi.[4]
Jadi dari ayat 15 – 16 tersebut terkandung suatu makna dari kalimat yang menjelaskan tentang fenomena fenomena yang terjadi di luar angkasa, yakni :
1.      al-khunnasi
2.      al-jawaari
3.      al-kunnasi
Dilihat dari Kamus Ibnu Faris (w. 395 H) dan Kamus-kamus bahasa Arab lainnya, yang mendifinisikan tiga kalimat ini agar mendekati kepada pengertian yang dimaksud kalimat al-khunnasi al-jawari al-kunnasi pada kedua ayat dari surah At-Takwir, sbb:
1.      Pertama: “Al-khunnas”, berasal dari kata kerja “khanasa”, yang artinya menghilang dan tertutupi, dikatakan al-khanasu, hilang dipersembunyiaanya, seperti dikatakan pula “khanastu 'anhu, wa akhnastu 'anhu haqqahu”, saya tersembunyi dari dia, atau saya menyembunyikan dari dia. Wal-khunnasi: Bintang hilang dipersembunyian, dikatakan demikian karena menghilang disiang hari dan muncul pada malam hari. Dan “al khunnaasu”, bentuk isim fail dalam bahasa Arab, adalah sifat setan karena dia kabur jika disebutkan Nama Allah. Dengan demikian, al-khunnasu plural “khaanisu”, yaitu sesuatu yang hilang dari pandangan mata.
2.      Kedua: “Al-jawari”, atau “al-jariyati” : melintas (pada porosnya), yaitu plural “jariyatu”, dari asal kata “al-jariyu”, melintas dengan kecepatan yang sangat tinggi.
3.      Ketiga: “Al-kunnasi”, (kanasa) bisa berarti dua hal: pertama, menghapuskan sesuatu dimukanya, menyapunya atau menghilangkannya. Kedua, berarti tersembunyi. Arti yang pertama menyapu rumah, yaitu membersihkannya dari debu, sedangkan “al-maktasatu” berarti alat sapu dan “al-kannaasatu”, yang disapu.[5]
Dengan demikian, ayat tersebut dapat diartikan sebagai: Bintang-bintang yang menghilang dan tersembunyi ditempat peredarannya kerena melintas dengan sangat cepat.
Seorang ilmuwan Barat menjelaskan hakikat black hole “It creates an immense gravitational pull not unlike an invisible cosmic vacuum cleaner. As it moves, it sucks in all matter in its way — not even light can escape. Black hole menciptakan gravitasi ekstrim yang bekerja seperti vacuum cleaner alam raya yang tidak terlihat. Ia bergerak dan menelan semua benda yang ditemuinya bahkan cahaya pun disedotnya dan tidak bisa menghindar.”
Karakter black hole:
1.                   Tidak terlihat (Invisible)
2.                   Bekerja seperti sapu mesin yang menyedot (Vacuum cleaner)
3.                   Bergerak secara berkesinambungan (Moves)[6]
Tafsiran ayat tersebut jika dilihat sangat pas dan sesuai dengan defenisi Black Hole yang disampaikan oleh ilmuan barat tersebut,
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali (dan mungkin tak berujung). Sejak tahun 1790 seorang ilmuwan Inggris John Michell dan ilmuwan Perancis, Pierre-Simon Laplace memprediksi bahwa ada bintang tersembunyi di langit. Kemudian tahun 1910 teori relativitas Einstein memperkirakan adanya benda di luar angkasa yang memiliki pengaruh terhadap waktu dan tempat. Selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Tahun 1967 ilmuwan Amerika John Archibald Wheeler sudah mulai membicarakan dan menamakan “lubang hitam” black hole sebagai hasil dari hancurnya bintang-bintang. sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik/ tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam
Para ilmuwan memastikan keberadaan black hole dengan menggunakan teleskop Hubble terhadap pusat galaksi M87. Mereka menemukan konsentrasi gas secara berkesinambungan di sekitar black hole. Konsentrasi gas bergerak sangat cepat yakni 400 km/detik.
Di tahun 1994, melalui teleskop Hubble di pusat galaksi M87 yang dikelilingi oleh gas yang jelas. Diperkirakan masa black hole ini 3 juta kali lipat masa matahari. Kemudian bukti-bukti ilmiah semakin banyak ditemukan tentang adanya black hole melalui sinar-X.
Blackhole atau lubang hitam seperti definisi ilmuwan NASA adalah medan gravitasi sangat kuat. Akibatnya, benda-benda langit tersedot dengan intensitas tinggi tanpa terkecuali. Saking kuatnya, cahaya pun tidak bisa menghindar dari sedotan. Black hole terbentuk ketika sebuah bintang besar mulai habis usianya akibat kehabisan energi dan bahan bakar. Meski tidak terlihat, black hole memiliki magnet tingkat tinggi.
Semua bintang dengan masa 20 kali lipat dengan matahari memungkinkan untuk hancur dan berakhir dan berubah menjadi black hole. Ini karena bintang itu memiliki magnet dan masa yang besar. Namun jika masa bintang kecil dan bahan bakarnya habis, maka magnetnya dan masanya tidak mencukupi untuk menyedot benda-benda di sekitarnya dan tidak menjadi black hole. Bintang ini hanya menjadi white dwarf atau bintang mati. Matahari misalnya, setelah 400 juta tahun akan hilang bahan bakar nuklirnya dan redup. Namun ia tidak menjadi black hole karena masanya tidak mencukupi.[7]
Al-qurn juga ada menyebutkan “Apabila matahari digulung,” (At Takwir: 1)
Jadi bukan hancur namun redup. Kuwwirat dalam kamus maknanya satu bagian masuk tergulung ke bagian lainnya.[8]
Meledaknya bintang adalah fase pertama terbentuknya black hole. Para ahli menemukan bahwa semua bintang akan meledak setelah kehabisan bahan bakarnya dan berubah menjadi bintang lain, namun bentuk paling ekstrim adalah black hole.
Karena gravitasi begitu kuat pada lubang hitam mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa. Kekuatan grafitasi eksrtrim ini menghasilkan panas tinggi sehingga menciptakan cahaya. Cahaya itu dengan mudah dideteksi oleh astronom melalui alat mereka. Padahal kecepatan cahaya adalah 300 ribu km/detik. Karenanya tidak bisa dilihat, ia disebut lubang hitam. Ada black hole yang memiliki masa lebih dari 1000 juta kali masa matahari. Ia menyedot benda, gas, benda langit di dekatnya secara berkesinambungan.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan tersedot. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menyedot apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menyedot material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.[9]
Jadi dapat disimpulkan bahwa surat At-Takwir ayat 15 – 16 tersebut berbicara tentang black hole yang dapat dipecahkan oleh ilmuan pada abad 20, dan Al-quran 14 abad lebih dahulu telah berbicara tentang black hole itu sendiri.

1 komentar:

  1. Play casino - No.1 for the Casino Guru
    No longer have the opportunity to go febcasino.com to the casinos or read the reviews https://sol.edu.kg/ of the slots you love. But they're not always 1xbet app the same. Sometimes filmfileeurope.com you have a new online https://jancasino.com/review/merit-casino/

    BalasHapus